KETIKA

09:15 PM Suatu ketika

Sikap manusia selalu berubah. Yang aku amati, manusia ada dua jenis di bawah langit.
Mereka adalah masa lalu mereka. Itu yang pertama.
Sering kali manusia selalu dihadapkan hal dengan menggunakan pengalaman lama mereka. Orang sangat bangga sekali mempunyai riwayat hidup yang bagus dan itu yang selalu ditonjolkan kepada semua orang.
Saya pernah kerja di bali, aceh, dan nias. Pencapaian bagus saya ketika di lembaga internasional PBB. Dan sekarang sudah tidak lagi bekerja disitu. Sering saya selalu membandingkan segala sesuatu, ttg gaji, allowance, dan yang bagus bagus lainnya. Namun saya lupa kalau saya dulu adalah seorang penjual loper koran, jual air mineral di stasiun.
Pengalaman indah sering melupakan status kita. Cara pandang hidup kita sering kali didasarkan KETIKA kita hidup enak dan indah, bukannya pada waktu kekurangan. Kadang itu yang membuat kita sombong.
Kalau kita menyadari bahwa KETIKA berada di dasar kekurangan, pastinya kita akan tidak berlebihan menceritakan kesuksesan. Anggap saja kesuksesan adalah bonus dari hidup. Bukan kerja keras yang selalu dibanggakan.

Jenis manusia yang kedua adalah manusia masa depan mereka.
Apa yang menjadi harapan dan keinginan orang, itulah karakternya.
Teman saya ada yang berharap bisa kaya sebelum nikah, jadinya dia kerja keras untuk bisa kaya sebelum nikah karena dia berpikir harus lengkap materi sebelum menikah, apalagi tinggal di kota besar.
Hal mirip juga pernah saya alami, namun kandas di tepi jalan, diingatkan bahwa itulah seni hidup. Pengennya punya rumah, mobil, dsb sebelum menikah, ternyata tidak mudah.
Atau Anda yang tidak mau menikah hanya karena ingin mendapat pria dewasa (baca: kaya,lengkap materi) tanpa memperhatikan statusnya. Jadinya karena susah didapat, banyak laki2 yg hidung belang, yg ngaku single tapi punya 3 anak.
Sobat, masa depan adalah suatu KETIKA waktu kita belum disana. Bermimpi, ya itu adalah kata yang tepat. Namun, sadarkah bermimpi adalah proses di waktu kita tidur. Artinya, ketika anda punya harapan, keinginan yg belum tercapai, simpanlah dalam tidur anda, sambil jalan dan usaha. Coba anda lihat orang penjual obat, mereka teriak teriak kalau pasti bisa sembuhkan segala penyakit tiap orang, tanpa mengetahui jenis penyakitnya.
Sama dengan anda, yang bermimpi ketika anda tidak tidur. Serasa berkhayal tanpa tahu apa masalah anda. Dilarangkah? Oh...tidak.
Hidup ada di tangan Anda. Apa yang anda pegang itulah anda.
Apakah itu prinsip, apakah itu metode, apakah itu gaya hidup, semua ada ditangan anda dengan 10 jari itu.
Ingat saja, bahwa ketika anda sukses, itu adalah seni hidup anda karena penilaian orang. Ketika anda terpuruk, itu adalah seni hidup karena anda selalu koreksi diri.
Kesimpulan saya adalah
Anda adalah masa sekarang, saat ini, tidak ada alasan untuk berpaling ke belakang terlalu lama, juga  menatap ke depan terlalu jauh.
Lupakan apa yang perlu dilupakan, pandanglah apa yang bisa anda lihat ke depan.

Regards,
Andreas S
via anDroid

1 comment:

Alaika Abdullah said...

great article bro, setuju dengan 'Anda adalah masa sekarang, saat ini, tidak ada alasan untuk berpaling ke belakang terlalu lama, juga menatap ke depan terlalu jauh.
Lupakan apa yang perlu dilupakan, pandanglah apa yang bisa anda lihat ke depan.' Keep writing yoo...